Getting Started with GraphQL

Getting Started with GraphQL

GraphQL adalah sebuah bahasa query untuk API dan sebuah runtime untuk memenuhi query tersebut dengan data yang sudah ada. GraphQL menyediakan deskripsi yang lengkap dan mudah dipahami tentang data dalam API Anda, memberikan kemampuan kepada klien untuk meminta hanya apa yang mereka butuhkan dan tidak lebih, memudahkan pengembangan API seiring waktu, serta memungkinkan penggunaan alat pengembang yang canggih.

Paragraf di atas hanyalah terjemahan bebas dari paragraf asli yang berbunyi sebagai berikut:

GraphQL is a query language for APIs and a runtime for fulfilling those queries with your existing data. GraphQL provides a complete and understandable description of the data in your API, gives clients the power to ask for exactly what they need and nothing more, makes it easier to evolve APIs over time, and enables powerful developer tools.

Kalau dalam bahasa yang lebih santai, mungkin seperti ini:

GraphQL itu semacam bahasa query buat API, plus runtime yang ngurusin gimana query-nya dipenuhi pake data yang udah ada. Intinya, GraphQL bikin kamu ngerti banget soal data yang ada di API kamu, dan klien bisa minta data yang mereka perlu aja—nggak lebih, nggak kurang. Ini juga ngebantu banget kalau kamu mau upgrade API pelan-pelan tanpa ribet, plus ada banyak tools keren buat developer yang bikin kerja jadi lebih gampang.

Sampai sini paham tentang GraphQL? Penulis harap sih belum ya, karena penulis belum menjelaskan apa-apa tentang GraphQL ini. Hehehe. Kalau sudah paham, mungkin kamu perlu baca artikel lain saja. Hehehe (lagi).


Untuk yang lebih sering berkutat dengan REST API, mungkin akan terasa bingung apa sih bedanya antara REST dan GraphQL?

Perbedaannya adalah GraphQL menggunakan query untuk meminta data, sedangkan REST tidak.

GraphQL menggunakan satu endpoint untuk meminta data (apapun), sedangkan REST tidak. REST butuh satu endpoint untuk mendapatkan data user, lalu butuh endpoint lain untuk mendapatkan data transaksi, dan sebagainya. GraphQL cukup satu endpoint, hanya saja querynya yang berbeda.

Mungkin kita cukupkan teorinya saat ini, untuk lebih lengkapnya bisa baca-baca di dokumentasi GraphQL-nya sendiri. Mari kita lanjut ke praktek.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *